Kisah tujuh peri dan enam telur
WRITTEN BY -PM- ON Monday, April 16, 2012 {
5 comments }
Dahulu kala ada tujuh peri cantik yang hidup di negeri di atas bumi.
Suatu hari, ketujuh peri itu berjalan-jalan dibawah matahari yang terik. Para peri itu membawa tiket kereta api yang jumlahnya tujuh buah. Ya, mereka ingin naik kereta api bersama-sama dengan muggle lainnya. Sayangnya mereka tidak punya sihir seperti yang ada di dunia Harry Potter. Oleh karna itulah mereka tidak akan bisa dibedakan dari muggle biasa.
Di atas kereta para peri itu bercerita banyak hal. Dimulai dari abc hingga xyz dibahas bersama-sama. Mereka tertawa-tawa bersama. Mereka berisik. Muggle lainnya beberapa kali menegur mereka. Mereka terdiam. Beberapa saat kemudian, mereka tertawa-tawa lagi berisik.
Tiba di sebuah kota, mereka turun dari kereta di sebuah stasiun. Mereka membeli tiket lagi untuk pulang nanti. Selanjutnya mereka berjalan mengelilingi kota. Matahari masih terik. Matahari semakin terik. Mereka terus berjalan.
Sampai di taman, mereka berfoto-foto bersama. Tertawa-tawa lagi bersama. Gila-gilaan bersama. Lompat-lompat bersama. Timer camera digital sangat berguna sekali.
Seven from Heaven
Kemudian mereka berjalan lagi. Jalan. Jalan. Jalan. Foto-foto lagi. Jalan lagi._. Hingga beberapa dari mereka kelelahan. Sebagian naik becak dan sebagian lagi terus berjalan. Peri juga manusia.
Tiba di toko buku, mereka membeli buku. Foto-foto disamping tumpukan buku. Menyelinap sembunyi dari petugas karyawan di toko buku.__. Mereka menemukan banyak hal di sana. Salah satunya harga novel ternyata banyak yang mahal. Harga buku tergantung tebal buku. Dan harga komik ternyata agak murah.
Yee~ dibantai mama kalo sampe beli._______.
Setelah itu, mereka berjalan lagi menuju ********. Salah satu supermall. Membeli makanan di lantai 3. Foto-foto lagi. Ternyata makanannya enak, sayang nasinya dikit *ehh~~ kemudian, salah satu peri memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka.
:'(
Puas berjalan jalan dan naik becak mereka pun pulang kembali ke stasiun. Di atas kereta, mereka menghitung penjual telur puyuh. Harus enam buah. Pokoknya harus enam buah. Ada penjual telur yang menjual hanya lima buah. Lewat. Ada penjual stroberi tapi sayangnya enggak adasih sebenernya.__. Ibu-ibu penjual nasi pecel garahan~ maafkan mereka yang tak bersalah~~~~
Lalu ada bapak penjual telur 6 buah. Bahagia rasanya. Melayang tinggi. Peri peri itupun pulang kerumah.
THE END.
Labels: ala Maura, cerpen, diary, Dokumenter, photos, PM, random
Kisah tujuh peri dan enam telur
WRITTEN BY -PM- ON Monday, April 16, 2012 {
5 comments }
Dahulu kala ada tujuh peri cantik yang hidup di negeri di atas bumi.
Suatu hari, ketujuh peri itu berjalan-jalan dibawah matahari yang terik. Para peri itu membawa tiket kereta api yang jumlahnya tujuh buah. Ya, mereka ingin naik kereta api bersama-sama dengan muggle lainnya. Sayangnya mereka tidak punya sihir seperti yang ada di dunia Harry Potter. Oleh karna itulah mereka tidak akan bisa dibedakan dari muggle biasa.
Di atas kereta para peri itu bercerita banyak hal. Dimulai dari abc hingga xyz dibahas bersama-sama. Mereka tertawa-tawa bersama. Mereka berisik. Muggle lainnya beberapa kali menegur mereka. Mereka terdiam. Beberapa saat kemudian, mereka tertawa-tawa lagi berisik.
Tiba di sebuah kota, mereka turun dari kereta di sebuah stasiun. Mereka membeli tiket lagi untuk pulang nanti. Selanjutnya mereka berjalan mengelilingi kota. Matahari masih terik. Matahari semakin terik. Mereka terus berjalan.
Sampai di taman, mereka berfoto-foto bersama. Tertawa-tawa lagi bersama. Gila-gilaan bersama. Lompat-lompat bersama. Timer camera digital sangat berguna sekali.
Seven from Heaven
Kemudian mereka berjalan lagi. Jalan. Jalan. Jalan. Foto-foto lagi. Jalan lagi._. Hingga beberapa dari mereka kelelahan. Sebagian naik becak dan sebagian lagi terus berjalan. Peri juga manusia.
Tiba di toko buku, mereka membeli buku. Foto-foto disamping tumpukan buku. Menyelinap sembunyi dari petugas karyawan di toko buku.__. Mereka menemukan banyak hal di sana. Salah satunya harga novel ternyata banyak yang mahal. Harga buku tergantung tebal buku. Dan harga komik ternyata agak murah.
Yee~ dibantai mama kalo sampe beli._______.
Setelah itu, mereka berjalan lagi menuju ********. Salah satu supermall. Membeli makanan di lantai 3. Foto-foto lagi. Ternyata makanannya enak, sayang nasinya dikit *ehh~~ kemudian, salah satu peri memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka.
:'(
Puas berjalan jalan dan naik becak mereka pun pulang kembali ke stasiun. Di atas kereta, mereka menghitung penjual telur puyuh. Harus enam buah. Pokoknya harus enam buah. Ada penjual telur yang menjual hanya lima buah. Lewat. Ada penjual stroberi tapi sayangnya enggak adasih sebenernya.__. Ibu-ibu penjual nasi pecel garahan~ maafkan mereka yang tak bersalah~~~~
Lalu ada bapak penjual telur 6 buah. Bahagia rasanya. Melayang tinggi. Peri peri itupun pulang kerumah.
THE END.
Labels: ala Maura, cerpen, diary, Dokumenter, photos, PM, random
PM
Halo Hi Holla Konnichiwa~
Halo selamat siang~
“I used to think I wasn't beautiful at all. I kept blaming my skins for being dark and stuff. I always regret for what I've done. But then I look deep inside, I'm not that bad. I could learn and try. I could get more.”
Err.. need another explanations? Okay. Well.. my name is PM. Stands for Putri Maura ;)
I was born on Dec 11th. Now I'm 18yr. Currently I'm 161 cm height and 50++kg weight duh~ well said I'm chubby enough. And.. I'm proud to be indonesian :))
Contact me?
Twitter:
@putrimaura